Monday 4 March 2013

konflik thailand


 KUALA LUMPUR, muslimdaily.net, - Thailand menandatangani pada hari Kamis 28 Februari perjanjian perdamaian pertama kalinya dengan kelompok muslim di wilayah selatan untuk mengakhiri konflik selama puluhan tahun di wilayah selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim.

"Terima kasih Allah, kami akan melakukan yang terbaik untuk memecahkan masalah," kata Hassan Taib, petugas penghubung dari kelompok Barisan Revolusi Nasional (BRN), dalam pernyataan yang dikutip oleh Reuters sebagaimana dilansir onislam.net.

"Kami akan memberitahu masyarakay kami untuk bekerja sama memecahkan masalah."

Perjanjian tersebut ditandatangani di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, oleh perwakilan pemerintah Thailand dan Taib dari kelompok muslim. Kesepakatan itu membuka jalan bagi perundingan perdamaian resmi pertama antara pemerintah dan masyarakat Muslim di wilayah selaan untuk menyelesaikan konflik selama puluhan tahun.

Perdana mentri Malaysia Najib Razak mengatakan perundingan perdamaian akan dimulai dalam waktu dua minggu antara pemerintah Thailand dan Muslim untuk menyelesaikan konflik di wilayah selatan. Namun belum jelas apakah pembicaraan damai akan disertai dengan gencatan senjata, menyusul meningkatnya kekerasan di wilayah selatan Thailand dalam beberapa bulan terakhir.

Barisan Revolusi Nasional adalah salah satu dari beberapa  kelompok perjuangan yang memiliki tujuan untuk memisahkan diri dari pemerintah Thailand dan mendirikan negara sendiri di kawasan selatan yang berasal dari etnik Melayu. Namun, perlu ditunggu sikap kelompok lain, apakah juga akan melakukan perjanjian perdamaian.

Thailand memiliki populasi Muslim sekitar 9,5 juta, banyak di antaranya tinggal di daerah pedesaan. Muslim Thailand, yang membentuk lima persen dari populasi yang didominasi Buddha, telah lama mengeluhkan diskriminasi di bawah praktek penindasan oleh militer.

Mereka juga menyerukan Melayu menjadi bahasa resmi dan mengganti kurikulum sekolah yang condong ke arah Budha, menjadi lebih Islami.

Lebih dari 5.000 orang telah tewas di Thailand selatan sejak aksi kekerasan meletus hampir delapan tahun yang lalu.

Di masa lalu, pemerintah dan militer Thailand diyakini telah mengadakan kontak dengan kelompok pejuang di Thailand selatan secara rahasia.

Pattani, Yala dan Narathiwat adalah satu-satunya provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim di Thailand dan merupakan kesultanan Muslim yang independen hingga dicaplok satu abad yang lalu oleh kerajaan Budha Thailand. Mereka merupakan etnik melayu dan juga berbahasa melayu.

No comments:

Post a Comment